This is an outdated version published on 21.09.2021. Read the most recent version.

Era Modenisme dan Pascamodenisme: Suatu Transformasi Seni Visual dalam Konteks Sosio-Budaya

Authors

  • Mohamad Kamal Abb. Aziz* Corresponding author | Department of Visual Culture Studies, Faculty of Art and Design Universiti Teknologi MARA Cawangan Selangor, Puncak Alam, Selangor, Malaysia.

DOI:

https://doi.org/10.24191/ijad.v5i2.2569

Keywords:

Modernism , Postmodernism, Transformation, Paradigm Shift, Art Phenomenon

Abstract

Kertas kerja ini menyoroti teori-teori pemikiran modernisme yang sudah lama wujud dalam masyarakat dan menyelusuri bagaimana pembentukan pasca modernisme mulai mengambil tempat dalam masyarakat khususnya melibatkan seni visual. Kehadiran pemikiran pasca modernisme dikatakan sebagai sikap anti modernism. Justeru, persoalannya adakah ia muncul sebagai suatu andaian atau berlakunya suatu anjakan atau transformasi dalam memacu pertumbuhan dan perkembangan seni dan budaya. Objektif kajian ini ialah untuk membicarakan akan trend perubahan pemikiran pendukung seni ke atas fenomena seni visual dan budaya sejak dari era modernism lagi. Namun. sejauh mana kehadiran pemikiran pasca modernisme yang dikatakan sebagai anti modernism benar-benar dipaktikkan atau pemikiran modernism sememangnya sudah mati? Kenyataan tersebut turut merungkai pelbagai tanggapan atau benarkah belum ada suatu tafsiran atau pengertian yang jitu dan jelas antara “seni modern” dan “seni pascamoden”? Hal tersebut turutditandai dengan munculnya pelbagai tafsiran serta masih wujudnya polemik atau bahasan di kalangan para ilmuan khususnya dalam wacana seni budaya. Kajian ini adalah menggunakan penyelidikan sekunder dengan bersandarkan kepada pelbagai teori dari disiplin ilmu. Sementara itu temu bual turut dilakukan dengan sejarawan seni tanah air dalam merungkai persoalan ini. Meskipun wujud pelbagai keraguan dalam pemisahan antara “modernism” dan “postmodernisme” namun ia memberikan suatu input yang menarik sehingga sering dikaitkan dengan munculnya beberapa ciri-ciri pemikiran serta gaya era pascamoden yang berbeza dari segi idea, konsep, pendekatan, bahan, penampilan, persembahan, idea, tafsiran dan pemaknaannya yang menjurus kepada transformasi seni visual dalam konteks sosio-budaya masakini.

Abstract

This paperwork discusses some theories between modernist and postmodernist thinking that have evolved in society. The presence of postmodernist thought is said to be anti-modernist. Thus, the question is whether it emerges as anticipation or the occurrence of a transformation shift at its pace in driving the development of art and culture. The objective of this study is to discuss the changing trends of art practitioners in the context of visual art and culture phenomenon today since the era of modernism. However, to what extent is the presence of postmodernist thinking that is said to be anti-modernism put into practice or is modernist thinking dead? The statement also dissects various notions or is it true that there is no precise and clear interpretation or understanding between "modern art" and "postmodern art"? This is also marked by the emergence of various interpretations and the existence of polemics or discussions among scholars, especially in the discourse of art and culture. This study is using secondary research based on various theories of disciplines and conducting an interview with art critics and art historians in resolving this question. Although there are various doubts in the separation between "modernism" and "postmodernism" but it provides an interesting input that is often associated with the emergence of some characteristics of the postmodern era thought and style that differs in terms of ideas, concepts, approaches, materials, appearance, presentation, ideas, interpretation and it is meaning that leads to the transformation of visual arts in the current socio-cultural context.

Downloads

Published

21.09.2021 — Updated on 21.09.2021

Versions

Issue

Section

Articles